5W + 1H (part 2)

Hei I'm back~! Mari kita lanjutkan curhatan gue mengenai pacar yang unyu ini..

4. Where?
Gue ketemu dia di Binus. Iya, di mana lagi? :v
Dia jurusan HI, gue Sastra Jepang. Uuyeah.. Meskipun sama-sama jurusan Humaniora, tapi kami cukup sulit untuk bertemu karena jadwal yang kelewat berbeda.
Gue tinggal di Binus Square, dia di kos Sandang. Lupa alamatnya. Tanya aja sama dia.
Apalagi? Udah.

5. Why?
Kenapa, ya....
Setelah tau kalo gue dan dia pacaran, banyak yang kaget dan melontarkan pertanyaan,"Kok lu mau sama dia?", "Kenapa sama dia?" dan pertanyaan lainnya yang intinya bertanya KENAPA?
Gue pun bertanya-tanya. Kenapa, ya?
Gue sendiri juga bingung. Serius. Gue bingung.
Rasa suka dan sayang ke dia muncul dan gue nggak menyadari penyebabnya. Mungkin karena gue terlahir sebagai cewek yang nggak peka kali, ya. Tapi gue nyaman banget sama dia. Dia selalu berusaha buat gue ketawa. Bahkan dia suka nanya,"Ada apa, den?" ketika gue lagi diem. Muka datar gue dianggap 'muka bete' oleh dia. Plz, gue gak bisa selalu ketawa, sayangku. Ada kalanya gue capek dan gue butuh untuk diam sejenak dan mengistirahatkan otot-otot wajah. Makanya ketika lu ngebanyol, gue responnya datar-datar aja :")
Gue bisa ngerasain rasa sayang dia ke gue. Kental sekali :)
Gue bisa ngerasain perasaan "nggak mau kehilangan" yang begitu besar. Gara-gara perasaan inilah, dia cemburu abis ketika gue jalan-jalan berdua sama Kak Ezra. Gue jalan-jalan sama Kak Ezra sebagai perpisahan karena dia mau kerja di kapal pesiar dan akan sangat sangat sangat sangat jarang untuk bertemu dan kontak lagi. Ugh, rasanya sedih banget kalo inget Kak Ezra bakalan pulang ke Indonesia tiap 7 bulan sekali. Gue dan dia dekat karena berawal dari hubungan senpai-kouhai, lalu berlanjut lebih dari sekedar senpai-kouhai di kampus.
Yak, lanjut lagi ngomongin yayank #eaa
Meskipun awalnya gue kesel banget pas tau dia cemburu, tapi gue tetep berpikiran positif. Wajar kalau cemburu. Dia nggak kenal Kak Ezra, dan Kak Ezra juga nggak kenal dia. Tapi ya, harusnya dia nggak over-thinking sih.. Gue nggak kenapa-kenapa kok. Ah, sudahlah. Jangan bahas di sini :))))
Gue sayang sama dia. Gue ingin selalu ada di samping dia terutama di saat dia lagi membutuhkan gue. Gue bersedia untuk mendengarkan apa aja yang dia ceritakan, baik cerita baik, buruk, senang, sedih, marah, kecewa, tentang himpunan, atau keluarga, atau perkuliahan, atau hal lainnya.. Gue tau diri gue yang agak sulit untuk mengutarakan pendapat secara lisan, tapi kemampuan gue untuk mendengarkan sepertinya sangat dibutuhkan oleh dia. Ya, makanya ketika dia mulai bercerita, gue memilih untuk diam dan mendengarkan..

6. How?
Bagaimana caranya gue bisa jatuh cinta sama dia?
Dia itu nyablak tapi nggak asal-asalan.
Dia itu keras karena dia sadar bahwa hidup itu keras, terutama di Jakarta.
Dia itu rela ngelakuin apa aja biar gue seneng.
Dia tau gue suka pudding, jadinya tiap hari beliin gue pudding.
Dia tau gue sibuk, makanya dia khawatir banget sama gue.
Dia itu malu-malu unyu kalo dia minta sesuatu dari gue.
Dia itu memperlakukan gue seperti cewek kebanyakan, meskipun gue suka tolak karena gue bisa melakukannya sendiri.
Dia itu selalu berusaha membuat gue selalu tersenyum dan tertawa.
Dia itu meskipun lagi kesel, dia tetep mau peluk gue dengan lembut dan say sorry..

Sebenernya masih banyak lagi, tapi gue bingung tulisnya. Lebih tepatnya lagi, gue malu. Buahahaha..
Bingung mengutarakan, tapi yang penting gue sayang sama dia. Love him from binus to the moon and back to binus #halah #kenapabinus #promosibangetdeh

Gue suka mikir, deh... Seandainya kita nggak bertemu, apa yang terjadi?
Seandainya lu nggak nanya odorite, apa yang terjadi?
Seandainya gue nggak ngikutin lu ke mana aja, apa yang terjadi?
Seandainya lu nggak peduli ke gue, apa yang terjadi?
Seandainya gue nggak terima pernyataan lu, apa yang terjadi?
Seandainya....
Seandainya........