Selasa, 03 Oktober 2017

(Another) 5W + 1H

Nggak tau kenapa hari ini mau ngomongin soal pacal lagi.
Mungkin karena kangen... ๐Ÿ˜ณ

Kali ini pengen buat Another 5W+1H tentang dia. Dulu sih pernah bikin (cek di sini) dan postingan itu dibuat beberapa bulan setelah jadian. Nah, dalam rangka merayakan anniversary, gue mau coba membuatnya lagi. Siapa tau ada yang berbeda dari jawaban yang gue tulis di postingan sebelumnya. Dan gue berusaha supaya postingannya nggak sepanjang postingan sebelumnya... Semoga berhasil, deh.

๐ŸŒน ๐ŸŒน ๐ŸŒน ๐ŸŒน ๐ŸŒน

What?
Tentu saja dia manusia! ๐Ÿ˜‚
Manusia yang berusaha untuk selalu ada di masa kejayaan maupun keterpurukan kehidupan gue. Manusia yang selalu menghibur ketika gue lagi gundah gulana, tempat sandaran ternyaman ketika butuh pundak untuk bersandar. Yah meskipun pipi suka sakit kalo sandaran di tulang bahunya...
Buat gue, dia bukan hanya sekadar pacar. He is my brother and best friend at the same time. Selalu ingin menjaga dan melindungi seperti kakak memperlakukan adiknya, selalu setia menemani di saat suka dan duka seperti sahabat. Bahkan kita jahil dan ngebanyol bareng, bodo amat sama image di muka umum.

Who?
Sosok laki-laki yang dulunya gondrong dan sekarang rambutnya macam rambut tukang es krim. Gue gak mengada-ada, dia demen banget bilang kalo rambut dia kayak rambut tukang es krim. Kasian tukang es krimnya, jenis rambutnya disama ratakan.
Tapi nggak apa-apa kok, jadi cakep ๐Ÿ’•
Dan dia adalah sosok laki-laki yang tegas dan penyayang, meskipun sekarang ini manjanya ngelebihin gue ๐Ÿ˜‚

When?
Silahkan baca postingan tentang 5W+1H sebelumnya untuk tau lebih detil mengenai pertemuan gue dengan dia yang cukup simpel.
Gue pertama kali ketemu di sebuah kegiatan ospek mahasiswa baru tahun 2014, tapi mulai ngobrol ketika tahun 2015 di kegiatan yang sama. Sama-sama suka hal-hal jejepangan, obrolan kita pun mengalir dengan sendirinya hingga kami berdua tertarik satu sama lain. Meskipun dulu sempat ragu, tapi gue memantapkan diri dan mengiyakan ajakan dia untuk jadi pacarnya.
Oh ya,
katanya dulu gue lucu dan menggemaskan sampe-sampe dia lupa kalo lagi PDKT sama cewek lain.
Gue cuma heran, gue lucu dan menggemaskan dari mananya? Seinget gue sih gue nggak ngapa-ngapain, cuma melakukan tugas dan kegiatan nggak jelas bersama teman lainnya di posko FEP... Bisa aja dia menganggap tingkah aneh gue itu adalah tingkah yang lucu. Oke, saya jadi makin heran..... Tapi nggak masalah kok, berarti gue berhasil mengalihkan dunianya ๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜ #apasih #dikiralagu

Where?
Di kampus, lebih tepatnya di kampus Anggrek lah kami memulai percakapan.
Kami berdua berada di fakultas yang sama, yaitu fakultas Humaniora, tapi berbeda jurusan. Kalau seandainya salah satu dari kami nggak ikut kegiatan tersebut, mungkin kami nggak akan pernah kenal dan dekat... Atau mungkin aja kami akan punya pasangan masing-masing dan tidak saling notice....
Syukurlah gue ketemu dengan dia ๐Ÿ’ž

Why?
Kenapa ya? Hmm..
Gue pertama kali tertarik dengan dia itu karena dia tingkahnya lucu. Sebagai seorang perempuan yang salah satu hobinya adalah tertawa, gue sangat terkesima dengan tingkahnya yang selalu sukses membuat perut gue sakit karena kebanyakan ketawa. Apalagi kalo udah ngebanyol sama temen-temen yang lain. Lucunya ngelebihin Mr. Bean. Dan tingkahnya itu natural, seolah tiap hari dia bakalan bertingkah demikian (kenyataannya sih nggak juga wkwk)
Seiring dengan berjalannya waktu dan kita mulai dekat (gue ngikutin dia mulu kalo lagi nugas), gue mulai menyadari kalau dia bukan sekadar 'badut' pemecah suasana. Dia itu tegas, bertanggung jawab, dan nggak segan menegur siapa pun yang melanggar aturan, meskipun orang itu lebih tua dan senior dari dia. Gue kembali terkesima dengan sifat yang 180 derajat berbeda dari first impression yang gue dapatkan. Selama ini gue nggak pernah ketemu sama orang yang setegas dia.
Itulah beberapa alasan awal kenapa gue bisa tertarik dan akhirnya suka sama dia ๐Ÿ’˜

How?
Kalo menyangkut gimana caranya gue bisa pacaran sama dia, udah gue jelasin di atas dan di postingan 5W+1H sebelumnya.
Tapi gue inget ada temen yang nanya, gimana caranya supaya awet pacarannya?
Well, sejujurnya gue belum merasa pantas untuk jawab pertanyaan itu, karena umur hubungan kami baru 2 tahun dan masih tergolong 'seumuran jagung'  kalo kata citizen jaman now. Tapi melihat dia yang sepertinya desperate ingin mempunyai pasangan yang 'tahan lama', ya udah deh gue jawab aja.
Yang gue pelajari dalam menjalani hubungan itu adalah pentingnya kepercayaan dan kejujuran. Emang jawaban mainstream, tapi gue merasa dua hal itu sangat penting. Kepercayaan sangat dijunjung, kalo nggak saling percaya, yang ada kita malah saling curiga dan punya negative thinking tentang satu sama lain. Kalo nggak saling percaya, yang ada kita saling posesif dan mengekang. Dan ketika nggak saling percaya, kenapa bisa pacaran? ๐Ÿ˜Š Dan kejujuran pun juga penting. Kalo nggak saling jujur, gimana caranya kita lebih mengenal satu sama lain? Kalo nggak saling jujur, gimana caranya mau saling percaya?? ๐Ÿ˜

Hmmm...
Kayaknya segini aja 5W+1H tentang kekasih tercintah~
Tulisan gue ini nggak bisa dijadikan acuan seberapa sayangnya gue ke dia. Gue emang nggak bisa mengekspresikannya lewat tulisan, terutama karena malu..............

Mungkin lain kali gue harus latihan lagi untuk menuangkan segala macam ekspresi melalui tulisan..

Senin, 25 September 2017

Hal-hal Ngangenin Selama Kuliah

Setelah lulus sidang dan selesaikan hard cover skripsi, maka berakhirlah masa kuliahmu. Duniamu terasa begitu senggang sampe ngerasa bosen dengan kesenggangan yang tiada akhir. Yes, itu yang gue rasain setelah kelar ngumpulin hard cover skripsi di layanan mahasiswa. Sambil beresin barang-barang kos di dalam kardus, gue kepikiran bakalan ngapain aja ya selama jadi pengangguran? Apakah gue akan bolak balik ke job fair, bawa-bawa CV dan kasih ke perusahaan di sana? Atau mulai bisnis kecil-kecilan di rumah? Tapi entah kenapa gue ga mau di rumah doang. Serasa nggak bebas gitu..

Selang berapa hari kemudian, gue dikasih kabar kalo gue diperbolehkan untuk part time di kantor dulu gue internship. Itung-itung nabung dan belajar punya penghasilan sendiri meskipun belum seberapa. Dan setidaknya gue nggak di rumah doang kan?
Tapi seiring dengan berjalannya waktu, gue mulai merindukan masa kuliah di sela-sela gue lagi di kantor. Rindu semuanya, bahkan sampe rindu makan di warteg sebelah kampus...

๐Ÿ˜ ๐Ÿ˜ ๐Ÿ˜ ๐Ÿ˜ ๐Ÿ˜

Gue rindu suasana kampus.
Memang sih ngeselin karena sering banget macet. Yaiyalah macet, jalanan sempit tapi kendaraan bejibun. Belom lagi yang parkir sembarangan, bikin macetnya nambah keterlaluan. Begitu masuk kampus, suasana riuh pun terasa. Suasana gaduh karena banyaknya mahasiswa yang lalu lalang bikin gue rindu. Sering banget kalo lagi gabut banget gue merhatiin mahasiswa atau mahasiswi yang lewat sambil perhatiin penampilannya dan sok-sokan nebak dia dari jurusan mana. Kalo lagi sama pacar, seringnya sih ngeliatin mahasiswi yang pake baju seksi ke kampus. Iya, kita berdua hobinya begitu kalo lagi gabut. Jangan dicontoh ya, kawan-kawan! ๐Ÿ˜

Gue rindu belajar di dalem kelas.
Kangen tapping flash card juga sebelum masuk kelas. Sekarang udah nggak belajar lagi di kelas, udah nggak bisa tidur di dalem kelas lagi. Kangen quiz dadakan juga wkwkwk.. Yang bikin kangen suasana belajar itu sih karena pasti ada aja kejadian bodoh yang dilakuin satu atau dua orang. Kesel, tapi ujung-ujungnya ketawa ngakak melihat perilaku bodoh mereka. Dan yang bikin kangen juga tuh kalo suasana belajarnya udah menyenangkan, nggak ngebosenin. Ada beberapa dosen yang asik banget ngajarnya, sampe kadang lupa waktu kalo shift-nya udah kelar. Tapi yah ada juga dosen-dosen killer, seperti yang ada di tiap kampus. Ya udahlah, biar balance aja gitu, ada dosen yang asik, ada juga dosen yang ngeselin.

Somehow.. Rindu organisasi.
Selama kuliah, gue tergabung dengan 2 organisasi, UKM Nippon Club dan Himpunan Mahasiswa Sastra Jepang (HIMJA). Gue mulai bergabung semenjak tahun pertama gue masuk kuliah dan bertahan hingga tahun keempat. Sungguh dedikasi yang tinggi... Di sana gue banyak belajar, terutama mengenai soft skill. Awalnya sih gue cuma mau jadi pengurus biasa aja, tapi entah kenapa karir gue naik  (?) hingga membuat gue berkesempatan mencicipi bangku Ketua Organisasi di tahun 2016.
Gimana rasanya jadi ketua organisasi? Nggak enak. Repot. Ditekan sana sini. Dimarahin sana sini.
Tapi gue belajar cara mengendalikan emosi dan harus bisa mengambil keputusan di saat terdesak. Kehidupan gue selama menjadi ketua organisasi itu berat, dan gue merasa terbebani saat di awal karena gue ngerasa nggak sanggup terutama ketika masalah melanda. Tapi melihat ada temen-temen sesama ketua organisasi yang "senasib", akhirnya gue nggak mau merasa terbebani lagi dan bertekad untuk berjuang hingga akhir masa kepengurusan. Kapan lagi gue dikasih kesempatan buat jadi ketua organisasi selama satu tahun?

Dewan Perwakilan Inti tahun 2016 dan 2017 HIMJA
Kadang kangen juga sih sama suasana Student Creative and Development Center (SCDC) yang merupakan tempat layanan untuk organisasi. Di sana adalah tempat organisasi submit proposal dan LPJ (Laporan Pertanggung Jawaban) acara. Kalo mau submit tuh berasa hidup dan mati. Terasa hidup ketika proposal atau LPJ diterima, terasa (mau) mati (aja) kalo kena masalah finance. "Hidup dan mati" organisasi pokoknya diatur di sana.... Tapi para staff SCDC cukup menyenangkan kok kalo lagi bukan di jam kerja. Ngobrol layaknya kawan, curhat layaknya sahabat. Di saat jam kerja mereka pun berlaku layaknya profesional, meskipun kami sering dibuat kesal karena banyak hal (gue ga bisa sebutin karena banyak banget hal yang bikin kesel ๐Ÿ˜–).

Gue kangen masa-masa di mana gue masih bisa nongkrong sampe subuh.
Gue saat itu ngekos di Syahdan, tepat di sebelah warung kopi bernama Kopimen. Thanks to Ardev yang pertama kali memperkenalkan gue ke warung ngopi sederhana itu sebelum gue akhirnya pindah ngekos. Semenjak gue kenal orang-orang sana, gue jadi suka nongkrong. Seru aja, macem-macem hal gue pelajari di sana, lebih tepatnya pelajaran tentang kehidupan. Tiap hari pasti ada aja yang curhat, entah curhat yang nggak penting macam "hari ini gue makan nasi goreng terus pedes banget loh!" sampe curhatan yang penting (bagi kehidupan mereka) kayak "Gue habis diputusin nih." Lalu ujung-ujungnya kami kata-katain wkwkwkwk... Dari situ gue nangkep banyak pelajaran dan berharap nggak kejadian hal yang sama di hidup gue.
Yang menyenangkan adalah... gue dapet kerjaan dari sana. Meskipun kerjaan sederhana, tapi gue bersyukur karena mereka mempercayakannya ke gue.
Suasana sore Kopimen

Dan yang terpenting, gue rindu temen-temen kampus dan temen nongkrong.
Yang paling gue kangenin selama masa kuliah ya temen-temen. Temen-temen yang koplak gak karuan tapi seru, meskipun beberapa kali ada masalah, tapi berusaha untuk tetep temenan. 4 tahun bareng-bareng menjadi kawan satu angkatan Binusian 2017, dan hebatnya kita saling kenal meskipun ada beberapa yang nggak deket. Satu angkatan cuma 60 orang, yakali nggak saling kenal?!

Kelas Terakhir Bersama Horita Sensei

Waktu Ulang Tahun Peter

Waktu Ulang Tahun Orlando

Semenjak udah nggak kuliah, gue cuma sering ketemu sama panitia Farewell Party dan Toto. Karena gue ngurus farewell party angkatan, otomatis sering ketemu sama 6 orang panitia lainnya untuk rapat. Dan masih sering ketemu Toto karena sering jalan bareng. Yang lainnya? Udah nggak pernah ketemu semenjak terakhir sidang dan urus hard cover. Gue yang udah jarang ke kampus pun membuat gue jadi makin jarang ketemu dan ke Kopimen. Gue jadi nggak enak hati karena jadi jarang nongkrong dan kekurangan bahan buat update Instagram. Tapi gue tetep berusaha buat dateng ke sana meskipun cuma 1 jam ๐Ÿ˜“ Yah setidaknya berusaha...

๐Ÿ˜€ ๐Ÿ˜€ ๐Ÿ˜€ ๐Ÿ˜€ ๐Ÿ˜€

Sebenernya masih banyak yang gue kangenin, kayak the best fried chicken on earth called ROCKY ROOSTER yang terletak di Gang U, AW (Aseli Warteg) di Gang Haji Senin, Bibimpop tempat gue makan makanan Korea, Cafe Cortado, Starbucks Binus, Mie Effata...................................

Wait, kenapa gue kangen makanan doang?

Gue berharap semoga gue bisa move on dan menjadi "masyarakat" yang baik. Gue nggak mau jadi mahasiswa mulu, ntar disuruh ngerjain skripsi ๐Ÿ˜ฉ #okesip




Eh tapi... Kalo gue udah nggak mahasiswa lagi, gue nggak bisa pake diskon pelajar dong?

Sabtu, 23 September 2017

๏ผ’ๅนด้–“、ใ‚ใ‚ŠใŒใจใ†。

24 September.

Ketemu lagi sama tanggal yang satu ini.
2 tahun yang lalu, hidup gue mulai punya warna baru. Warna itu mulai nampak ketika gue ketemu lu, bertambah colorful ketika lu memilih gue untuk mendampingi lu tepat di tanggal itu.

Nyangka nggak sih, kalo kita berdua bakalan ketemu lagi sama tanggal itu?

Awalnya gue mikir kalo nggak bakalan ketemu, terlebih melihat kita yang sebenarnya cukup bertolak belakang. Lu yang keras anunya sifatnya dan langsung berani bicara ketika ada hal yang nggak benar, lalu gue yang sejujurnya lebih demen diem ketimbang marah-marah dan terlahir tidak peka ini.... gue sendiri waktu itu gak yakin.

Banyak kerikil yang bikin tersandung, banyak batu gede yang meniban, tapi banyak pula bunga matahari yang mengelilingi. Seimbang antara suka dan duka, dan berhasil kita lalui dengan semangat dan kegigihan. Rasa sayang dan kepercayaan perlahan tumbuh dan melindungi hubungan kita.

Kadang kita suka nostalgia kejadian-kejadian yang udah lalu, ujung-ujungnya gue malu sendiri gara-gara kesalahan yang gue perbuat waktu itu. Iyalah malu, kesalahan yang gue ga mau inget malah diungkap lagi... Lu juga malu kan kalo gue ungkit-ungkit masa lalu lagi? ๐Ÿ˜œ Tapi ujung-ujungnya kita ketawain apa yang udah terjadi dulu. Ketawa lucu sekaligus miris, kenapa kok dulu bisa bego banget ya? Kenapa kok dulu bisa ngelakuin hal kayak gitu? Kenapa dulu gue gak peka banget?
#sekarangmasihgakpekasih

Tapi lu udah mulai berubah.
Udah lebih pengertian dari yang sebelumnya. Dulu masih egois,  well gue juga egois sih #lol. Tapi lu tetep berusaha mengerti gue yang susah dimengerti ini. Gue pun mulai mengerti tentang lu. Gue mulai bisa melepas sisi egois dan berusaha peka ketika bersama lu.

Dan satu hal yang paling gue syukuri adalah lu udah terbuka dengan gue.
Nggak, bukan buka baju.... Lu udah jujur dengan gue, bahkan cerita banyak hal mulai dari hal yang penting sampe yang nggak penting. Lu tau kan kalo lu dulu masih males curhat ke gue? Maunya dipendam sendiri, ujung-ujungnya sih cerita sendiri ketika udah gak tahan dipendam. Itu pun kita jarang ngobrol hal-hal yang serius, seringnya cuma ngomongin anime, hal-hal Jejepangan, kucing, dan baby talk (iye kite sering baby talk). Tapi sekarang kita udah mulai sering bicara hal-hal yang serius. Bahkan masalah-masalah hidup yang dulu lu anti ngomongin, sekarang mah ngomong aja. Habis ini lah, itu lah, macem-macem... Gue sebagai pendengar yang baik #eeaa mendengarkan dengan seksama ditambah dengan pelukan hangat.

Kita juga anak nakal. Rela bolos demi satu sama lain. Rela batalin rapat organisasi demi ketemuan, rela bolos kerja demi main di temjon bersama. #okesip
Gapapa, yang penting sama kamyu~ Ya jangan sering-sering nakal sih, ntar dimarahin wkwkwk (?)

๐Ÿ˜‡ ๐Ÿ˜‡ ๐Ÿ˜‡ ๐Ÿ˜‡ ๐Ÿ˜‡

Terima kasih ya udah percaya sama gue, meskipun gue sering ngelakuin kesalahan-kesalahan baik sengaja maupun nggak sengaja. Gue pun percaya sama lu, gue yakin bahwa lu adalah pribadi yang baik dan bertanggung jawab dengan kehidupan lu sendiri. Gue pun akan bertanggung jawab dengan hidup gue sendiri. Gue ingin selanjutnya kita sama-sama berkembang. Saling memahami, saling percaya, saling menyayangi, saling melindungi, dan saling mendukung satu sama lain. Gue akan mendukung keputusan lu selama hal itu benar dan positif serta punya tujuan yang jelas dan masuk akal kenapa lu ambil keputusan itu.

Lu pernah bertanya, "Lu risih nggak sih kalo gue manja?" *ucapan ini diucapkan dengan baby talk, gak gue tulis versi aslinya demi keselamatan hidup kalian yang membaca #kaloada*
Jawabannya sih nggak risih. Cuman kadang kesel aja, wong gue lagi main HP malah ketutupan sama muka lu wkwkwkwkwkwk tapi ya gue gak risih.

Lu pernah bertanya, "Kenapa lu sayang sama gue? Padahal gue jelek, padahal gue nggak punya apa-apa."
Gue selalu tertarik karena sifat, dan ketika sudah saling mengenal satu sama lain, gue merasa nyaman dan cocok, maka gue akan sayang dengan sendirinya. Rasa sayang ini pun belom tentu menentukan gue mau jadi pacar atau nggak. Gue yakin ingin jadi pacar lu karena gue yakin lu baik dan bisa memimpin sekaligus membimbing gue, meskipun gue agak khawatir apakah lu tahan dengan sifat gue yang kekanak-kanakan. Gue sering bilang kan, harta dan penampakan bukanlah prioritas dalam menjalin hubungan. Dan gue yakin jika bersama lu, diri gue pun berkembang menjadi lebih baik.

๐Ÿ’œ ๐Ÿ’› ๐Ÿ’œ ๐Ÿ’› ๐Ÿ’œ ๐Ÿ’›

Terima kasih selama 2 tahun ini sudah menyayangi dan melindungi gue. Ini memecahkan rekor dalam dunia perpacaran gue (?) yang sebelumnya belum pernah sampai selama ini. Gue amat bersyukur kepada Tuhan karena telah mempertemukan lu dan gue. Love you!

Happy 2nd Anniversary ๐Ÿ’œ

Jumat, 01 September 2017

Kiat Sukses Menghadapi Sidang Skripsi!

Hai semua! Sesuai judulnya, gue mau berbagi tips and trick menghadapi suatu proses yang menghantui mahasiswa jenjang S1.

Iya, sidang skripsi.
Salah satu momen menakutkan yang harus dihadapi demi masa depan yang lebih cerah (?)
Kebetulan tanggal 18 Agustus 2017 yang lalu gue menghadapi nightmare itu. Puji Tuhan, gue berhasil lulus sidang dengan nilai memuaskan. Nggak sia-sia selama kurang lebih 6 bulan kerja keras :')

Daripada kelamaan basa-basi, langsung aja simak kiat sukses menghadapi sidang skripsi di bawah ini yang gue tulis berdasarkan pengalaman pribadi, termasuk kesalahan yang gue alami supaya kesalahan yang sama nggak terulang lagi! ๐Ÿ‘‡

1. Sebelum Hari Sidang, Konsultasi dengan Dosen Pembimbing!
Kesalahan pertama yang gue lakukan sebelum hari sidang adalah NGGAK KONSULTASI KE DOSEN PEMBIMBING.  Sok-sokan udah ngerti materi dan tata cara sidang, gue nggak datang ke jurusan untuk bertemu dosen pembimbing. Istilahnya, minta wejangan dan restu untuk maju sidang. Gue cuma ngasih tau ke beliau kalau jadwal sidang udah keluar lewat WA. Giliran lagi baca-baca materi dan mental mulai down karena kepikiran apa aja yang bakalan "dibantai", gue pun chat dospem (dosen pembimbing) untuk ketemuan sebelum sidang. Apesnya, dospem lagi cuti!! Gue pun konsultasi dengan beliau lewat WA, tapi tetep aja nggak enak di hati karena nggak bertemu tatap muka, apalagi gue gangguin beliau pas lagi cuti....
Jadi, buat kalian yang akan menghadapi sidang skripsi, jangan remehkan tips nomor satu ini ya! Karena menurut gue, hati akan lebih tenang kalau ketemuan sama dospem dan saling berbagi pendapat dan masukan sehingga lebih siap menghadapi sidang.

2. Pelajari Materi Skripsi Beserta Pertanyaan-pertanyaan yang Mungkin akan Ditanyakan oleh Dosen Penguji
Di balik lubuk hati terdalam, pasti perasaan takut, cemas, dan deg-degan muncul ketika jadwal sidang sudah keluar. Jangan lupa pelajari materi skripsi yang sudah kalian tulis, siapa tau udah lupa apa aja yang tertulis di skripsi saking kelamaan nungguin jadwal sidang (kayak gue). Belajarnya jangan H-1, tapi persiapkan dari satu minggu sebelumnya. Selain itu, coba kalian pikirin pertanyaan-pertanyaan apa yang bakalan ditanya oleh dosen penguji. Pikirin pertanyaan paling simpel kayak "kenapa kamu memilih tema ini" sampe pertanyaan nggak normal kayak "Doraemon ngerokok apa nggak" "Kacamata Nobita beli di optik mana" dan sebagainya. Selain agar kalian siap menjelaskan materi skripsi, kalian juga siap menjawab berbagai pertanyaan seputar skripsi kalian.

3. Persiapkan Dokumen Pendukung sesuai yang Kalian Pakai dalam Pembuatan Skripsi!
Tips ketiga ini juga penting loh, guys! Jangan meremehkan tips ini karena kalo nggak bawa, sidangmu terancam!๐Ÿ˜ฑ Bukan bermaksud menakut-nakuti, tapi memang benar bahwa dokumen pendukung seperti soft cover skripsi, buku, jurnal, sumber data, angket, dan sebagainya adalah hal yang penting dan wajib dipersiapkan dengan baik sebelum sidang. Jadi kalo dosen pengujinya tanya "Teorinya dapat dari mana" atau "Kalimat ini kamu kutip dari mana", kalian bisa memberikan bukti yang jelas ๐Ÿ˜
Cara mempersiapkannya pun terserah kalian. Kalau kalian pakai dokumen dalam bentuk fisik, silahkan bawa. Kalau dalam bentuk elektronik, silahkan simpan di flash disk.

4. Persiapkan Slide Power Point yang ringkas, jelas, dan simpel.
Selain dokumen pendukung, slide power point perlu diperhatikan. Karena sidang skripsi bukan sekadar presentasi biasa di kelas dan merupakan presentasi formal, maka slide harus didesain sesimpel mungkin. Kalau bisa background slide-nya warna putih, tulisan warna hitam supaya kontras dan mudah terbaca. Jangan gunakan gambar animasi gerak-gerak norak, karena nggak berpengaruh sama isi slide-mu, yang ada dosen pengujinya gagal fokus!
Selain itu juga, slide PPT sidang harus ringkas namun jelas, isinya point-point penting yang bakalan kalian bahas aja, sehingga dosen penguji mudah mengerti apa yang sedang kalian jelaskan.

5. Simpan Data (Draft skripsi, dokumen pendukung, slide PPT) di Dalam Dua USB!
Hal yang selalu diwanti-wanti oleh para dosen pembimbing adalah tips kelima ini. Seluruh data yang digunakan saat sidang harus dimasukkan ke dalam minimal 2 USB. satu USB utama dan satunya lagi USB cadangan, just in case USB utamanya hilang atau nggak ke-detect di komputer ruangan sidang. Kalau masih insecure kayak gue, upload data sidangnya di Google Drive atau Dropbox biar makin aman.

6. Siapkan Pakaian yang Sesuai dengan Ketentuan Sidang Skripsi!
sumber: http://psychology.binus.ac.id/
Pakaian sidang skripsi pun jangan sampai salah loh! Ketentuan setiap jurusan sih ada yang berbeda, tapi pada umumnya pakaian sidang skripsi adalah kemeja putih polos lengan panjang, celana bahan hitam dan dasi hitam untuk laki-laki atau rok hitam selutut untuk perempuan. Tak lupa memakai kaos kaki putih minimal di atas mata kaki dan sepatu pantofel hitam. Sepatunya kalau bisa hanya berwarna hitam, jangan ada aksen warna lain atau aksesoris yang berlebihan. Ada juga jurusan yang memperbolehkan mahasiswanya memakai blazer hitam, stocking hitam, ada juga yang mengharuskan memakai jaket almamater universitas.

7. Jaga Kesehatan Fisik dan Batin.
Penting! Jaga kesehatan fisik maupun batin kalian jauh sebelum sidang dimulai. Jaga kesehatan fisik dengan makan makanan yang bergizi dan olahraga ringan supaya proses belajar materi skripsi menjadi lebih mudah dan siap menghadapi sidang.
Kesehatan batin pun perlu dijaga. Caranya adalah jangan STRESS! Nggak boleh stress, yang ada ntar bingung sendiri harus ngapain dan ujung2nya malah nggak maksimal saat sidang. Kan susah kalo sebelum sidang malah stress, lama-lama bisa gila! ๐Ÿ˜œ Jangan lupa banyak berdoa dan berserah pada Tuhan yang Maha Esa supaya sidangnya dilancarkan dan kalian lebih tenang secara batin.

8. Latihan Presentasi (apalagi kalau presentasi kalian menggunakan bahasa asing!)
Nggak mau kan begitu mulai presentasi malah gugup, gagap, nggak bisa ngomong apa-apa di depan dosen penguji gara-gara grogi berat? Nah, makanya ayo latihan presentasi! Latihan ini sangat berguna buat kalian, terutam buat kalian yang akan sidang menggunakan bahasa asing.
Latihan ini akan melatih kalian untuk mengatasi rasa gugup berbicara di depan dosen penguji serta menilai apakah cara mempresentasikannya sudah baik atau belum. Selain itu juga bisa melatih dan melancarkan bahasa asing sehingga tidak terbata-bata saat presentasi. Bisa ajak teman-teman senasib buat latihan biar mereka bisa menilai cara presentasi kalian dan memberikan saran supaya kalian lebih siap menghadapi sidang.
Kalau kalian tipe yang insecure kalo nggak nulis apa yang harus diucapkan saat presentasi, boleh banget bawa catatan kalimat-kalimat yang harus kalian ucapkan. Tapi bukan berarti dari awal hingga akhir presentasi kalian baca teks terus ya! Itu bisa mengurangi penilaian dosen penguji di bagian presentasi.

9. Jangan BEGADANG! Kalau tiada artinya~~
Yup, jangan pernah berpikir untuk begadang ngapalin teks, siapin PPT, atau belajar materi H-1 sampe kalian rela begadang! That's a big NO!! Justru H-1 sidang nggak boleh stress dan kurang tidur, tapi kalian harus relax dan tenang supaya kesehatan fisik dan batin tetap terjaga.. Nggak mau kan karena kurang tidur, pikiran kalian jadi blank dan bingung sendiri pas sidang?

10. Datang 1 Jam Lebih Awal dari Jadwal
Pas di hari H, badan emang berat banget buat bangun dari kasur. Pengennya merem dan selimutan, tapi harus bangun demi masa depan (?). Gue sarankan sih kalian datang 1 jam lebih awal dari jadwalnya, misal jadwal jam 11.00 kalian datengnya jam 10.00. Kenapa??? Supaya batin kalian lebih tenang dan bisa beradaptasi dengan lingkungan kampus dan ruang sidang dengan baik. Pelan-pelan kalian akan terbiasa dengan suasana di sekitar ruang sidang dan akan menjadi lebih nyaman ketika presentasi.

11. Bingung Jawab Pertanyaan Dosen Penguji? Jujurlah! Tapi Jangan Jawab Terlalu Apa Adanya..
Sering kali kita mendadak nge-blank pas dapat pertanyaan dari dosen penguji, atau ketika dosennya mempertanyakan hasil pembahasanmu, kalian bingung gimana jawabnya. Jujurlah padaku mengenai apa yang sudah kalian tulis di skripsi. Sidang skripsi adalah momen kalian mempertanggung-jawabkan isi skripsi yang sudah kalian teliti dan analisis. Oleh karena itu, jangan ragu untuk jawab jujur mengenai skripsi kalian.
TAPI....................
Jangan jawab terlalu apa adanya. Misal kalian ditanya "Kok pembahasannya cuma sedikit?" lalu kalian jawab "soalnya saya males ngetiknya karena kepanjangan.", bisa-bisa kalian digebuk dosen penguji (?). Kalian harus pikirin gimana cara jawab yang benar supaya tidak menyinggung dosen penguji atau menjebak diri kalian sendiri. Dosen penguji sudah mempelajari skripsi kalian dan biasanya beliau lebih kritis, jadi jangan coba-coba berbohong! Kalau bohong, itu artinya kalian gali lubang untuk kuburan kalian sendiri ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ’”๐Ÿ’”๐Ÿ’”

12. REFRESHING
Siapa bilang sebelum sidang nggak boleh jalan-jalan? Justru wajib refreshing biar nggak jenuh dengan suasana kamar yang dipenuhi berkas-berkas skripsi. Refreshing ke mana pun dan lakukan aja yang kalian suka mampu meningkatkan mood kalian dan menghilangkan kejenuhan. Mau jalan-jalan sendiri atau jalan-jalan rame, mau makan-makan di Hanamasa, terserah! Yang penting kalian terhibur dan energi buat persiapan sidang kembali penuh, sidang pun lancar~

๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’œ

Yak, sekian kiat sukses menghadapi sidang skripsi ala gue! Senangnya bisa berbagi tips buat kalian yang membaca dan sedang mempersiapkan sidang skripsi!

Yang perlu kalian tahu, sidang skripsi ternyata nggak se-menyeramkan yang dibayangkan loh! Meksipun dosen pengujinya mencerca dengan beragam pertanyaan dan bikin kalian bingung jawabnya, yang penting kalian fokus terhadap apa yang kalian bahas. Jangan mempresentasikan dan menjawab pertanyaan yang nggak berhubungan dengan skripsimu. Kalian yang melakukan penelitian, kalian yang menganalisis, kalian juga mempunyai dosen pembimbing yang setia membimbing hingga akhir, jadi seharusnya kalian lah yang lebih mengerti dan paham mengenai skripsimu. Anggap aja sidang skripsi itu adalah ajang diskusi supaya skripsimu menjadi lebih sempurna.

12 kiat sukses yang gue tulis di atas semoga bermanfaat buat kalian yang akan menghadapi sidang skripsi. Sekali lagi ingat, sidang skripsi ternyata nggak menyeramkan seperti yang dibicarakan orang-orang. Masih banyak rintangan lain yang harus kalian lalui dan lebih menyeramkan dari sidang skripsi ๐Ÿ˜

Cheers!! ๐Ÿ’œ

Senin, 14 Agustus 2017

Jalan-jalan Singkat Jogjakarta

Bulan Juli yang lalu, gue sempet pergi ke Jogja bareng keluarga. Dari hari Sabtu sore tanggal 8 Juli berangkat naik mobil dan transit di Cirebon, lalu lanjut lagi ke Jogja keesokan harinya. Sebenarnya sih kita ke Jogja karena papa harus ngurus surat-surat kematian eyang. Tapi mumpung adek dan gue masih libur dan susah banget ngatur jadwal liburan karena jadwal kami yang sungguh berbeda, ya udah deh sekalian aja~

Kami nggak mau melewatkan kesempatan liburan, jadi kami pergi ke suatu tempat yang tergolong baru. Jadi, di Jogja ada destinasi wisata baru, kumpulan museum 3D yang Instagram-able ! Cocok banget buat rekreasi dan foto-foto bersama keluarga atau sahabat.

De Mata - De Arca - DeWalik

Letaknya di XT Square, Jl. Veteran no. 150-151, Jogjakarta. Nggak sulit cari tempatnya, ada kok di Google Maps. Area ini ada tulisan XT Square, jadi akan ternotis dengan mudah~ Area ini memiliki 4 museum, yaitu De Mata 1 3D trick eye museum, De Mata 2 3D & 4D trick eye museum, De Arca statue art museum, dan De Walik Illusion room museum.

Ini brosurnya
๐Ÿ€ ๐Ÿ€ ๐Ÿ€ ๐Ÿ€ ๐Ÿ€

De Mata 1 adalah trick eye museum atau museum trik mata 3 dimensi. Di sini ada banyak spot foto yang menarik untuk dicoba, mulai yang lucu-lucu sampe yang serem-serem (?).  Bebas pilih mau foto di mana dengan pose segokil apapun, yang penting bisa dimasukkin ke Instagram kayak foto-foto di bawah ini ๐Ÿ˜Š



Nah, ada lagi nih De Mata 2 yang menyuguhkan lebih banyak spot foto lebih menarik dan menantang (?). Di sini spot fotonya lebih besar dan banyak stand-stand yang bisa kita masuki atau naiki atau tunggangi (?) kayak foto di bawah ini..


Iya saya emang petakilan...
Lebih realistis kan? Foto gue yang lagi gelayutan pake tali tambang itu contohnya. Supaya bisa pose layaknya tarzan, ada tempat duduk kecil yang disediakan, jadinya pengunjung bisa duduk di situ sambil pegangan tali. Sayangnya, tempat duduknya agak lebih tinggi ketimbang badan gue yang kecil, jadi gue cukup sulit buat naiknya, apalagi ukurannya lebih kecil ketimbang pantat saya yang lebar.... Buat yang takut tinggi, lebih baik nggak usah naik karena tempatnya yang lumayan tinggi dan nggak ada pengaman. Gue cuma modal nekat pegangan tali ๐Ÿ˜‚

(+) Banyak variasi spot foto
(+) Ada guide foto yang ditempel di setiap spot foto. Jadi nggak bingung harus pose gimana di kala mati gaya
(+) Disediakan fotografer

(-) Ada beberapa kualitas foto yang kurang bagus dan kurang natural
(-) Pencahayaan agak kurang memadai jadi fotonya kurang terang
(-) Kalo rame, susah ambil spot foto yang bagus dan terlihat natural

๐ŸŒท ๐ŸŒท ๐ŸŒท ๐ŸŒท ๐ŸŒท

Museum selanjutnya adalah De Arca. Di sini ada banyak banget patung tokoh penting Indonesia dan luar negeri, ada patung artis luar negeri juga. Jadi inget museum Madame Tussaud, tapi ini versi mini karena jumlah patungnya yang nggak sebanyak di museum Madame Tussaud.

Duh, pilih yang mana niiiiiiiiihhhh...
Pilih Jack Sparrow aja deh :'D
(+) Banyak patung tokoh Indonesia maupun luar negeri
(+) Terserah mau pose kayak apa aja asal nggak ngerusak patungnya

(-) Beberapa patungnya kurang mirip dengan yang aslinya
(-) Tempatnya cukup kecil jadi kurang banyak patungnya :(

๐Ÿ ๐Ÿ ๐Ÿ ๐Ÿ ๐Ÿ

Museum yang terakhir adalah De Walik. De Walik itu illusion room museum. Di sini banyak spot foto beserta properti yang ditempel terbalik, jadi seolah-olah kitanya gelantungan di atap wkwkwk






Nah kalo mau foto, posenya harus seolah-olah kita lagi gelayutan di atap (?), jadi bener-bener bebas mau foto gaya gila gimana pun!

(+) Banyak spot foto bagus dan Instagram-able!
(+) Banyak guide foto yang ditempel di sudut tiap spot foto
(+) Propertinya bagus dan tersusun rapi

(-) koridor jalanannya cukup sempit, jadi harus cepet-cepet foto biar nggak halangin orang lain lewat
(-) Kalo rame bakalan sumpek ๐Ÿ˜–

๐ŸŒป ๐ŸŒป ๐ŸŒป ๐ŸŒป ๐ŸŒป

Museum ini buka tiap hari, hanya libur pada hari nasional. Untuk harganya pun tergolong terjangkau, rinciannya ada di bawah ini ya! ๐Ÿ‘‡


Hari Senin sampai Jumat harganya berbeda sesuai dengan jam yang telah ditentukan. Yang menariknya, ada tiket namanya Tiket Terusan. Maksud dari Tiket Terusan adalah Tiket yang bisa dipakai untuk ke semua museum yang ada di situ. Dengan bayar tiket terusan itu, kalian bisa nikmatin semua museum dalam 1 hari dengan harga yang lebih murah. Oh ya, harga tersebut adalah harga per orang ya...

Secara keseluruhan, ini dia nilai (+) dan nilai (-)nya!
(+) Para pegawainya ramah dan murah senyum ๐Ÿ’•
(+) Banyak guide yang dipasang di area museum jadi mudah untuk jalan menuju museum berikutnya
(+) Banyak guide foto, jadinya nggak mati gaya
(+) Ada area food court dan toko oleh-oleh
(+) Tiket yang tergolong murah dan terjangkau!

(-) Waktu dateng ke situ, jalanannya sedikit kotor
(-) Karena tempatnya cukup kecil, jadinya agak susah foto dan cari angle yang bagus karena banyak orang lalu lalang
(-) Area food courtnya banyak yang tutup, jadinya nggak bisa wisata kuliner :(

Nah, gimana kawan-kawan??
Mau nyoba datang ke sana?? Nyesel loh kalo nggak ke sana! ๐Ÿ˜๐Ÿ’Ÿ

Minggu, 13 Agustus 2017

Hand Lettering

Dari tahun 2016 yang lalu, list sederetan hobi gue nambah satu.

Hand Lettering.

Kalo kalian perhatiin Instagram gue *siapa elu den*, pasti pernah lihat beberapa kali update tentang hobi baru yang satu ini.

Gue ketagihan hand lettering semenjak gue jadi panitia Gathering Buddy Coordinator FEP Binusian 2019. Sebagai seorang Buddy Coordinator yang baik, gue mau berkontribusi sampai akhir. Masa tugas seorang BC adalah 1 semester dan selalu diakhiri dengan acara gathering. Gue kebetulan bertugas sebagai divisi Perlengkapan, bersama dengan 3 rekan lainnya. Divisi ini bertanggungjawab dalam mengelola dekorasi ruangan auditorium serta mencari hadiah apa yang pantas diberikan kepada para pemenang kategori BC yang terpilih berdasarkan voting. Udah jelas gue seneng banget ngerjain bagian dekorasi. Namanya juga hobi crafting, siapa yang nggak seneng kerja sambil ngelakuin hobi..??

Nah, tiba saatnya untuk cari hadiah untuk para BC pemenang kategori. Kata Kak Gita selaku Koordinator divisi, hadiahnya lebih baik yang simpel tapi memorable. Gue dan Kak Maria bingung, hadiah apaan ya?

Berbagai ide kami tuangkan di selembar kertas. Dari ide yang normal seperti hadiah kaos, mug, tiket nonton bioskop, sampe ide nggak normal seperti tiket keliling dunia. Budget nggak seberapa kok mintanya keliling dunia........

Sambil brainstorming, tiba-tiba Kak Gita nunjukkin handphone-nya dan nyeletuk, "Gimana kalo hand lettering aja? Kayaknya lucu deh..". Tanpa mikir panjang, gue dan Kak Maria pun setuju. Akhirnya kami bertiga malah nyari artist hand lettering Indonesia yang sekiranya karyanya bisa kami pesan dalam jumlah yang banyak.

Akhirnya, pilihan kami jatuh pada akun instagram @fourange_ . Letteringnya simple dan lucu. Ternyata bisa request sesuai dengan keinginan kita dan ada promo pesan 10 gratis 1. Wah, lumayan nih~

Karena gue PIC yang ngurusin hadiah itu, otomatis gue follow akun IG tersebut. Mulai dari situlah, gue tertarik dengan hand lettering.

๐Ÿ’› ๐Ÿ’œ ๐Ÿ’› ๐Ÿ’œ

Awal mula gue mulai hand lettering adalah pakai spidol. Iya, spidol marker merk Snowman warn warni yang biasa ada di toko buku. Kebetulan punya itu dan punya banyak kertas nggak terpakai, ya udah gue latihan pake itu aja~ hemat~~

Latihan terus hari demi hari dengan peralatan sederhana, nonton Youtube, dan follow IG artist2 hand lettering. Gampang-gampang susah ya ternyata! Tangan harus luwes dan nggak kaku, tapi tangan gue malah tremor. Jadinya tarikan garisnya bergelombang :'D

Seringnya gue update di Instagram membuat banyak teman-teman yang request hand lettering amatir gue. Salah satunya adalah Kak Cecil. Beliau adalah mantan kakak SAC yang dulu ikut mengurus FEP bersama gue. Beliau request, dengan senang hati gue buatkan, meskipun hasilnya menurut gue masih kurang bagus.
Yang di-request oleh Kak Cecil~

Semenjak saat itu, gue mulai percaya diri dan terus latihan. Gue nemu akun IG yang memuat banyak lettering challenge, jadinya gue latihan dari situ. Entah nulis quotes atau kata per kata. Setidaknya tangan gue diluwesin dulu.. Sesekali gue pake pensil warna juga. Saat itu ada challenge dari @calligrabasic, ya udah ikut aja..


๐Ÿ’š ๐Ÿ’™ ๐Ÿ’š ๐Ÿ’™

Ingin upgrade tools, akhirnya gue membeli water color beserta pallete, kuas, dan sketchbook. Rasanya seneng banget! Malem sampe subuh gue coba biasain buat hand lettering pake kuas ๐Ÿ˜‚ 
Bahkan gue bawa ke perpus kampus! Padahal niat bikin skripsi waktu itu....
Sampai sekarang, perlengkapan penunjang hand lettering gue sih cuma segini ๐Ÿ‘‡


Sketchbook, Pentel Water Colours, Lyra Brush nomor 2 dan 9, Koi Coloring Brush Pen Prussian Blue, Tombow Dual Pen 752 Rhodamine Red, Artline Stix Brush Marker Grey, dan Snowman Marker.

Semua gue beli dengan uang hasil nabung.
Kenapa cuma dikit?
Karena uang tabungannya kebanyakan kepake buat hal-hal yang mendadak dan urgent, jadi mendingan pake uang itu dulu ketimbang ngotot beli brush pen atau kuas.

To be honest, gue lebih suka pake kuas dan cat air. Tangan gue lebih nyaman pakai itu ketimbang brush pen. Jadinya gue lebih banyak latihan hand lettering pakai cat air ketimbang brush pen..
Dan beberapa waktu yang lalu, gue buatkan hand lettering sebagai hadiah lulus sidang temen gue..

๐Ÿ’• ๐Ÿ’• ๐Ÿ’• ๐Ÿ’•

Meskipun dengan peralatan sederhana, gue ingin terus berlatih. Gue yakin bahwa semua artist hand lettering dulunya juga kayak gue, belum punya peralatan yang mumpuni, masih nabung, masih latihan. Bahkan sekarang pun mereka masih menganggap mereka butuh banyak latihan. Mereka aja kadang masih ngerasa minder, apalagi gue? :'D

Di sela-sela kesibukan, pasti gue sempatkan untuk latihan. Tak jarang pula gue upload di akun IG @denchwan_gallery, akun khusus untuk upload karya-karya gue.

Gue bercita-cita kelak gue bisa komersilkan karya gue ini. Entah kapan akan terwujud, tapi gue akan terus berlatih...

Cheers! ๐Ÿ’ž

Sabtu, 12 Agustus 2017

Curahan Hati Mahasiswi Tingkat Akhir

Dilihat dari judulnya, ketauan kan di sini mau nulis apaan? ๐Ÿ˜›

Mahasiswa yang sudah berada di tingkat akhir pasti dihantui oleh momok yang satu ini. Iya, SKRIPSI.

Akhirnya paham betul kenapa rasanya hidup jadi lebih berat gara-gara hal itu. Bahkan jadi salah satu kata terlarang kalo lagi nongkrong. Ya iyalah, nongkrong tujuannya buat seneng-seneng, masa tiba-tiba mikirin skripsi? Gile aja.. mending bobok.....

Selama 1 semester ini, hidup gue dedikasikan untuk menyelesaikan skripsi (oke ini lebay sih), dan sayangnya gue harus mengambil mata kuliah khusus semester 8 sekaligus menyelesaikan laporan internship yang nggak gue kerjakan di semester sebelumnya. Sungguh, penyesalan luar biasa datang ketika harus selesaiin 2 laporan sekaligus. Harus pikirin topik, cari data, cari teori, analisis, dan sebagainya. Semester 8 jadi semester yang cukup berat, karena fokus lu harus kebagi ke banyak hal. Kelarin laporan magang dulu apa lanjutin bab 4 skripsi?! Oh, atau mikirin script drama?!! ๐Ÿ˜ฑ

๐Ÿ˜ง๐Ÿ˜ง๐Ÿ˜ง

Nggak perlu dijabarkan lagi betapa lelahnya gue. Belum lagi tuntutan ortu yang sebenarnya bikin gue makin lelah dan banyak pikiran. Gue tau mereka mendukung dan gue cukup senang, tapi sepertinya dengan cara yang kurang tepat dan kurang gue suka..

Balik lagi ke skripsi.

Hari demi hari gue lalui dengan mencari dan menganalisis data. Well nggak tiap hari sih.. Dan hampir tiap minggu gue rutin bimbingan dan mulai menunjukkan progress meskipun terbilang cukup lambat.

Suatu hari, gue bertemu dengan para pejuang skripsi lainnya. Kami banyak berbincang tentang progress kami masing-masing. Ada yang udah mulai Bab 4, ada yang lagi revisi Bab 3, dan saat itu gue masih berkutat di Bab 2. Seketika merasa minder dan pesimis, 'duh, bisa kumpulin soft cover gak ya?' batin gue saat itu.

Tapi gue tau akan kemampuan gue. Gue tau kalau gue bisa selesaikan ini semua tepat waktu. Entah kenapa rasa semangat kembali muncul, dan jemari gue kembali menari di atas keyboard mengetik revisian Bab 2.

๐Ÿ˜Ÿ๐Ÿ˜Ÿ๐Ÿ˜Ÿ

Sejujurnya, gue sedih. Banyak yang memilih (ada juga yang terpaksa) mengambil jalur extend. Berarti mereka lanjut semester 9 untuk selesaikan skripsinya.

Yang selalu memotivasi gue supaya nggak extend adalah UANG BUAT BAYAR BP3 & SKS MAHAL, COEG!!

Gue ga mau bikin bokap musti bayar duit lagi karena kegagalan dan ketidak-disiplinan yang gue perbuat. Kuliah di sebuah universitas swasta ternama udah pasti nggak murah kan? That's why I really want to finish this shit.

Tapi nggak semua teman yang extend itu bisa gue maki dengan kata2 itu. Seperti yang gue tulis di atas, ada yang terpaksa extend karena berbagai faktor. Gue tau betapa kecewanya mereka ketika dosen pembimbing mereka tandatangan surat keterangan extend di buku bimbingan. Hati berkata tak ingin, tapi mau gimana lagi....

Gue nggak bisa berbuat banyak selain motivasi dan dukung mereka. Meskipun mereka 'tertinggal', tapi gue yakin mereka punya jalan masing2 menuju kesuksesan. Tiap orang jalannya berbeda, nggak ada yang sama. Bahkan anak kembar sekalipun jalan hidupnya berbeda kan?

๐Ÿ˜ณ๐Ÿ˜ณ๐Ÿ˜ณ

Satu lagi. Gue ingat dengan omongan salah satu dosen favorit gue selama kuliah.

"Ayo kalian have fun bareng-bareng! Sebelum nanti skripsian, kalian akan sendirian nanti."

Highlight kata 'sendirian'.

Benar. Gue merasa sendirian selama skripsian. Skripsi dikerjakan sendiri-sendiri, fokus tertuju pada skripsi, melupakan hal-hal yang biasa dilakukan bersama sepulang kuliah. Pulang kelas ada yang ngacir ke perpustakaan, ada yang ke jurusan buat bimbingan, bahkan ada juga yang mau pergi entah ke mana cari buku.

Perjalanan bersama skripsi ya bener-bener hanya LU dan SKRIPSI. Meskipun bimbingannya barengan, atau cari data barengan, tapi fokus kita berbeda arah. Itu yang gue rasakan selama ini. Masih beruntung ada sahabat dan pacar yang setia menemani, tapi tetep aja kalo lagi jalan-jalan sesekali kepikiran skripsi ๐Ÿ˜‚๐Ÿ‘Œ

๐Ÿ™ˆ๐Ÿ™‰๐Ÿ™Š

Masih banyak yang mau gue sampaikan, tapi gue rasa cukup deh segini aja. Bisa panjang banget kalo diterusin.

Intinya, jangan patah semangat dan putus asa ketika berhadapan dengan skripsi. Gue menemukan sisi menyenangkan ketika lagi ngerjain skripsi (meskipun dikit wkwk), yaitu gue jadi punya ilmu baru tentang hal-hal yang sering dianggap sepele. Bahkan ngatur page number di microsoft word aja sampe pusing 7 keliling gara2 setting-annya ngawur melulu. Sepele kan? Tapi jadi nggak sepele ketika berhadapan dengan skripsi.

Gue ingin kasih semangat buat kalian pejuang skripsi yang lagi deg2an nunggu jadwal sidang nggak keluar2 di Bimay dan buat kalian yang lagi struggling dengan skripsinya. Gue yakin kita semua bisa laluin ini semua! Jangan nyerah! ๐Ÿ’•

Dan untuk adik2ku tersayang ๐Ÿ˜ฝ
Jangan jadikan Skripsi sebagai beban hidup terberat kalian ya! Masih banyak beban hidup yang bahkan lebih berat menanti kalian ๐Ÿ˜›

Cheers,

Denisa yang sedang panik jadwal sidangnya udah keluar ✌