Postingan blog kedua di tahun 2015! WOOOHHHOOOO!!!!! #selowajaden
Kalo kalian baca postingan terakhir, gue sempet mention tentang
Nah, postingan ini gue mau bahas dia. Nggak, gue nggak mau sebut nama. Soalnya di blog dia, nama gue ga ditulis. #balasdendam
Yak, gue bahas di sini dengan 5W + 1H, ya! #lemmechallengingmyselftowriteitdownaboutmylover
1. Who?
Dia pacar gue. Iya.
Dia cowok dengan rambut gondrong yang cukup tebal. Bahkan waterproof. Nggak deng, kasian ntar dia nggak bisa keramas.
Dia cowok berkacamata, kayak gue.
Dia cowok yang nggak tinggi. Tapi at least lebih tinggi dari gue.
Dia cowok dengan gaya yang simple. Kaos gambar
Dia sifatnya keras, tapi lembut ke gue. Bahkan dia bisa manja, loh. Uuuu emesh~
Dia itu kalo udah ngomongin politik, pede abis. Tapi gue suka ketika dia mulai cerewet bahas apa yang dia suka dan kuasai. Meskipun gue nggak ngikutin politik, tapi gue jadi tau apa yang terjadi di Indonesia lewat celotehan dia. Mungkin kalo ketemu papa, antara mereka bisa nyambung atau malah debat politik ngalahin debat antara Komeng sama Cak Lontong di ILK ngomongin lagu komersial atau lagu idealis.
Dia itu penyayang. Di balik tampang seramnya, ada sisi penyayangnya. Dia bakalan khawatir banget ketika gue sakit, bahkan ketika gue cuma bilang pusing, yang emang sering gue alami.
2. What?
Dia itu apa? Manusia. Manusia yang sayang banget sama mamanya. Yeah, he loves his mom so much. I should try to love my mom more.
Dia itu apa buat gue? Pacar. Pacar sekaligus partner-in-crime, kakak, dan emak buat gue. Lengkap deh! Pake telor pula #apasihden
Oke, gue bingung jawab pertanyaan 'what' ini, karena ambigu. Ambigu karena bisa dijawab ke berbagai macam jawaban. Ya sudah deh..
3. When?
Gue ketemu dia di FEP tahun 2014 sebagai BC. Gue lagi gantiin koor BC gue, dan dia lagi ngeBC. Ngeliat rambut lurus panjang nan indah bikin gue terpikat sejenak. Kayak iklan shampoo sumpah. Tapi wanjenk ternyata cowok! Shit, rambutnya lebih fabulous ketimbang gue! Di tahun 2014, gue dan dia nggak saling kenal, nggak saling sapa, bahkan cuma ngelirik sekilas dan kembali fokus ke aktivitas masing-masing.
Gue kembali ketemu sama dia di FEP tahun 2015. Gue jadi koor BC, dan dia jadi wakil koor BC.
Ketika gue di sebelah dia, gue ngerasa nyaman. Yep, di saat yang lain takut dekat dengan dia karena wajahnya yang seram, gue sama sekali nggak takut.
Oh ya, gue inget conversation pertama kita yang sungguh wibu dan nggak berbobot sama sekali. Gara-gara dia tau kalo gue jurusan Sastra Jepang, dia tiba-tiba nyamperin gue dengan muka salting (salah tingkah, bukan keasinan) dan bertanya,"Lu.....tau odorite, nggak?" JDEEERRR..... (?) Ya gue jawab aja kalo gue tau sambil senyum ke arah dia. Dan semenjak itulah, gue dan dia mulai ngobrol.
Lucu, deh. Dia cerita kalo pas awal-awal gue ngikutin dia kayak itik ngekorin induknya
Nah, setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya dia nembak gue. Tenang, gue nggak mati kok. Dia sempet nembak beberapa kali, tapi gue tolak karena masih kecepetan buat gue ._. Ya kan gue nggak nafsuan buat pacaran, jadi tarik ulur dulu #eh mana waktu itu gue habis putus, gue nggak mau kalo ternyata di dalam lubuk hati gue, gue cuma cari pelarian. Sakit loh, jadi pelarian semata :)
Ketika dia nembak untuk ke-3 kalinya, gue mengiyakan pertanyaan yang dilontarkan oleh dia. Ya, gue udah yakin gue udah move on dan nggak cari pelarian, tapi gue memang beneran suka sama dia. Akhirnya kami pun resmi pacaran~
--> to be continue to part 2 <--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar