Sabtu, 12 Agustus 2017

Curahan Hati Mahasiswi Tingkat Akhir

Dilihat dari judulnya, ketauan kan di sini mau nulis apaan? 😛

Mahasiswa yang sudah berada di tingkat akhir pasti dihantui oleh momok yang satu ini. Iya, SKRIPSI.

Akhirnya paham betul kenapa rasanya hidup jadi lebih berat gara-gara hal itu. Bahkan jadi salah satu kata terlarang kalo lagi nongkrong. Ya iyalah, nongkrong tujuannya buat seneng-seneng, masa tiba-tiba mikirin skripsi? Gile aja.. mending bobok.....

Selama 1 semester ini, hidup gue dedikasikan untuk menyelesaikan skripsi (oke ini lebay sih), dan sayangnya gue harus mengambil mata kuliah khusus semester 8 sekaligus menyelesaikan laporan internship yang nggak gue kerjakan di semester sebelumnya. Sungguh, penyesalan luar biasa datang ketika harus selesaiin 2 laporan sekaligus. Harus pikirin topik, cari data, cari teori, analisis, dan sebagainya. Semester 8 jadi semester yang cukup berat, karena fokus lu harus kebagi ke banyak hal. Kelarin laporan magang dulu apa lanjutin bab 4 skripsi?! Oh, atau mikirin script drama?!! 😱

😧😧😧

Nggak perlu dijabarkan lagi betapa lelahnya gue. Belum lagi tuntutan ortu yang sebenarnya bikin gue makin lelah dan banyak pikiran. Gue tau mereka mendukung dan gue cukup senang, tapi sepertinya dengan cara yang kurang tepat dan kurang gue suka..

Balik lagi ke skripsi.

Hari demi hari gue lalui dengan mencari dan menganalisis data. Well nggak tiap hari sih.. Dan hampir tiap minggu gue rutin bimbingan dan mulai menunjukkan progress meskipun terbilang cukup lambat.

Suatu hari, gue bertemu dengan para pejuang skripsi lainnya. Kami banyak berbincang tentang progress kami masing-masing. Ada yang udah mulai Bab 4, ada yang lagi revisi Bab 3, dan saat itu gue masih berkutat di Bab 2. Seketika merasa minder dan pesimis, 'duh, bisa kumpulin soft cover gak ya?' batin gue saat itu.

Tapi gue tau akan kemampuan gue. Gue tau kalau gue bisa selesaikan ini semua tepat waktu. Entah kenapa rasa semangat kembali muncul, dan jemari gue kembali menari di atas keyboard mengetik revisian Bab 2.

😟😟😟

Sejujurnya, gue sedih. Banyak yang memilih (ada juga yang terpaksa) mengambil jalur extend. Berarti mereka lanjut semester 9 untuk selesaikan skripsinya.

Yang selalu memotivasi gue supaya nggak extend adalah UANG BUAT BAYAR BP3 & SKS MAHAL, COEG!!

Gue ga mau bikin bokap musti bayar duit lagi karena kegagalan dan ketidak-disiplinan yang gue perbuat. Kuliah di sebuah universitas swasta ternama udah pasti nggak murah kan? That's why I really want to finish this shit.

Tapi nggak semua teman yang extend itu bisa gue maki dengan kata2 itu. Seperti yang gue tulis di atas, ada yang terpaksa extend karena berbagai faktor. Gue tau betapa kecewanya mereka ketika dosen pembimbing mereka tandatangan surat keterangan extend di buku bimbingan. Hati berkata tak ingin, tapi mau gimana lagi....

Gue nggak bisa berbuat banyak selain motivasi dan dukung mereka. Meskipun mereka 'tertinggal', tapi gue yakin mereka punya jalan masing2 menuju kesuksesan. Tiap orang jalannya berbeda, nggak ada yang sama. Bahkan anak kembar sekalipun jalan hidupnya berbeda kan?

😳😳😳

Satu lagi. Gue ingat dengan omongan salah satu dosen favorit gue selama kuliah.

"Ayo kalian have fun bareng-bareng! Sebelum nanti skripsian, kalian akan sendirian nanti."

Highlight kata 'sendirian'.

Benar. Gue merasa sendirian selama skripsian. Skripsi dikerjakan sendiri-sendiri, fokus tertuju pada skripsi, melupakan hal-hal yang biasa dilakukan bersama sepulang kuliah. Pulang kelas ada yang ngacir ke perpustakaan, ada yang ke jurusan buat bimbingan, bahkan ada juga yang mau pergi entah ke mana cari buku.

Perjalanan bersama skripsi ya bener-bener hanya LU dan SKRIPSI. Meskipun bimbingannya barengan, atau cari data barengan, tapi fokus kita berbeda arah. Itu yang gue rasakan selama ini. Masih beruntung ada sahabat dan pacar yang setia menemani, tapi tetep aja kalo lagi jalan-jalan sesekali kepikiran skripsi 😂👌

🙈🙉🙊

Masih banyak yang mau gue sampaikan, tapi gue rasa cukup deh segini aja. Bisa panjang banget kalo diterusin.

Intinya, jangan patah semangat dan putus asa ketika berhadapan dengan skripsi. Gue menemukan sisi menyenangkan ketika lagi ngerjain skripsi (meskipun dikit wkwk), yaitu gue jadi punya ilmu baru tentang hal-hal yang sering dianggap sepele. Bahkan ngatur page number di microsoft word aja sampe pusing 7 keliling gara2 setting-annya ngawur melulu. Sepele kan? Tapi jadi nggak sepele ketika berhadapan dengan skripsi.

Gue ingin kasih semangat buat kalian pejuang skripsi yang lagi deg2an nunggu jadwal sidang nggak keluar2 di Bimay dan buat kalian yang lagi struggling dengan skripsinya. Gue yakin kita semua bisa laluin ini semua! Jangan nyerah! 💕

Dan untuk adik2ku tersayang 😽
Jangan jadikan Skripsi sebagai beban hidup terberat kalian ya! Masih banyak beban hidup yang bahkan lebih berat menanti kalian 😛

Cheers,

Denisa yang sedang panik jadwal sidangnya udah keluar ✌

Tidak ada komentar:

Posting Komentar